Home >> >>
Prabowo Lebih Percaya Hasil KPU
Kamis , 10 Jul 2014, 01:25 WIB
Calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto memasukkan surat suara yang telah dicoblos olehnya di di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKEAS -- Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan lebih percaya hasil resmi Komisi Pemilihan Umum dibandingkan survei lembaga atau media massa yang dinilai bisa direkayasa.

"Kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada institusi yang berwenang yaitu Komisi Pemilihan Umum berdasarkan real count dan bukan quick count," katanya setelah menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman pribadi Cikeas, Jawa Barat, Rabu (9/7) tengah malam.

Prabowo mengingatkan bahwa proses yang dilakukan KPU memerlukan waktu sehingga bila ada pihak yang mendeklarasikan kemenangan maka dinilai merupakan langkah tidak tepat.

Ia mengemukakan bahwa telah menjadi tekad dari koalisi merah putih untuk terus menginstruksikan ke jajaran mereka untuk tenang dan tidak terpancing.

Ia mengingatkan bahwa pihak yang lain jangan sampai melakukan aksi massa di lapangan yang mengakibatkan terbentuknya perang persepsi bahwa pihak tertentu yang menang. "Situasi masih dinamis. Kita sama-sama menahan diri," katanya.

Prabowo juga dirinya banyak menerima proposal yang masuk dari lembaga survei, sehingga hasil survei dinilainya bisa direkayasa. Ia akan berpegang kepada "real count" dan ketetapan KPU yang resmi.

Kepada media, ia ingin jangan menciptakan opini yang sama dengan memaksakan kehendak dan jangan digiring karena pihaknya menghormati kebebasan pers.

Namun, menurut dia, masih ada kelompok media yang dinilai melakukan rekayasa sehingga jajarannya akan terus mengawal agar jangan sampai ada pihak yang memperlihatkan keadaan yang tidak sesuai dengan di lapangan.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar