Home >> >>
Syarif Hasan: Sabar, Tunggu Hasil KPU
Kamis , 10 Jul 2014, 01:59 WIB
Tahta Aidilla/Republika
Syarif Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan hasil Pemilihan Presiden 2014 kepada penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum.

Hal ini dikatakannya di depan kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Rabu malam, menanggapi saling klaim kemenangan antara calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

"Serahkan ke KPU saja, sekarang terbagi dua (hasil hitung cepat), hanya indikasi, benar atau tidak serahkan KPU, bersabar menunggu sampai dengan KPU mengumumkan secara resmi," katanya.

Dalam kesempatan tersebut ia mengungkapkan sebelumnya sejumlah politisi Demokrat menonton bareng hitung cepat di televisi. Tampak diantaranya Jero Wacik dan Roy Suryo.

Jero Wacik dalam kesempatan itu menambahkan, agar para pihak tetap bersabar dan tidak saling memanasi situasi.
Sementara itu, Presiden Yudhoyono, terkait saling klaim menang di hitung cepat meminta para pihak untuk tenang dan menahan diri.

Ia menghimbau, para pihak tidak bertindak gegabah. Selain itu, juga dihimbau agar menunggu pengumuman resmi hasil penghitungan suara KPU.

Presiden juga menerima dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Rabu malam. Pasangan Jokowi-JK diterima Presiden Yudhoyono di kediamannya pada pukul 21.20 WIB. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta tiba di kediaman Presiden sekitar 22.45 WIB.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa sebelumnya mengatakan, Presiden Yudhoyono ingin menyampaikan pesan publik agar tetap menahan diri dan menunggu pengumuman resmi hasil penghitungan suara oleh KPU.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar