Home >> >>
Di Kelurahan Ini, Banyak Warga Memilih Golput
Kamis , 10 Jul 2014, 11:59 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
sepanduk ajakan Golput di atas Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Ratusan warga di Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu tidak menyalurkan hak pilihnya (golput) pada pungutan suara Pemilihan Presiden, 9 Juli 2014. Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 1, Jalan Anoa II Kelurahan Tatura Selatan, Arifin menyebutkan, jumlah warga yang tidak memilih di TPS itu sebanyak 205 orang.

"Di TPS itu, dari 506 orang pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT), hanya 301 orang mencoblos sedangkan 205 orang memilih golput," katanya di Palu, Kamis (10/7).
.
Hal senada juga disampaikan anggota KPPS TPS 5 Kelurahan Tatura Selatan, Edy Frijit Lamandasa. Ia mengatakan warga yang datang memilih hanya 290 orang dari 433 pemilih, sedangkan 143 golput. Kejadian sama terjadi di TPS 2 di wilayah yang sama, dari 459 orang dalam daftar DPT, yang memilih hanya 261 atau 198 golput.

Begitu juga yang terjadi di TPS 3 dari 458 orang yang ada di DPT datang memilih 302 atau 156 lainnya tidak memilih. TPS 6 dari 348 pemilih, yang mencoblos hanya 162 atau golput 186 orang. Sementara jumlah warga yang datang mencoblos menggunakan KTP, KK dan paspor hanya 21 orang.

Pilpres yang berlangsung pada 9 Juli 2014 berjalan cukup lancar, meski masih banyak warga di wilayah itu yang tidak datang ke TPS pada hari H. Menurut Edy, semua warga yang ada di DPT maupun DPK mendapat surat panggilan memilih tetapi mereka tidak datang hingga waktu pencoblosan berakhir sekitar pukul 13.00 WITA.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar