Home >> >>
Aher Dukung Pertemuan Prabowo-Jokowi
Kamis , 10 Jul 2014, 13:22 WIB
Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan bersama istri usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan berharap kedua pasangan calon presiden, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK untuk bertemu dan bersilaturahim untuk mendinginkan suasana seusai pemilihan.

"Saya sepakat bila keduanya melakukan silaturahim dan diikuti oleh timnya di daerah dan saya mendukung pertemuan keduanya untuk mendinginkan suasana," kata Aher seusai inspeksi harga kebutuhan pokok di Pasar Kosambi Kota Bandung, Kamis (10/7).

Menurut dia, pertemuan keduanya akan meredam suhu politik yang terjadi seusai pemilihan. Ia mengakui pesaingan dan dukung-dukungan diantara kedua kubu sebelum pemilihan begitu ketat dan kuat, dan hal itu diharapkan tidak berlanjut.

"Pemilihan sudah usai, semuanya harus kembali bersatu. Serahkan penetapan pemenang Pemilu Presiden kepada KPU yang kompeten, para saksi juga yang mengawal," kata Aher yang juga ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta di Jawa Barat.

Terkait adanya perbedaan hasil penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, menurut gubernur seharusnya tidak menjadi polemik di masyarakat karena hasilnya akan ditentukan real count oleh KPU.

"Pemilihan sudah usai, rakyat kembali ke aktivitas sehari-hari, jangan terpengaruh oleh hal-hal yang bisa memicu suasana yang tidak baik. Rakyat harus tetap bersatu," katanya.

Aher mengingatkan, bahwa suasana suhu politik yang kian memanas justeru akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang memiliki tujuan tidak bagi untuk masuk dan memperkeruh suasana.

"Jangan beri peluang mereka yang berniat tidak baik terhadap negeri ini memanfaatkan suasana saat ini. Tidak semua berniat baik, ada juga yang tidak baik sehingga harus dicegah bersama," kata Aher.

Pada kesempatan itu, Gubernur mengimbau kepada tokoh masyarakat dan ulama untuk ikut menciptakan suasana mendinginkan suasana di masyarakat.

"Tokoh masyarakat dan ulama diharapkan bisa ikut membangun suasana mendinginkan suhu politik, dan mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari KPU pada 22 Juli 2014," kata politikus PKS itu.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar