REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Dr Ahmad Atang, MSi berpendapat, situasi menuju 22 Juli 2014 tentu akan semakin memanas, dan media harus lebih jernih berperan untuk mendamaikan susana. "Situasi saat ini menuju pleno KPU 22 Juli tentu akan semakin memanas, maka media juga harus lebih jernih berperan untuk mendamaikan suasana dan bukan justru memperkeruh, dengan pemberitaan keberpihakan dengan mengunggulkan salah satu pasangan calon yang terlalu berlebihan," kata Ahmad Atang di Kupang, NTT, Kamis (10/7).
Dia mengemukakan hal itu berkaitan saling klaim kemenangan antarpasangan capres-cawapres berdasar hitung cepat yang dirilis sejumlah lembaga survei pascapemungutan suara Pilpres yang berlangsung, Rabu, (7/9). "Jujur harus saya katakan bahwa eksploitasi hasil survei justru dilakukan oleh media, sehingga kesimpulan hasil survei yang diekspos lewat media telah membentuk opini publik secara ekstrim," tandasnya.
Menurut dia, aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak kepolisian diharapkan melakukan langkah antisipasi akan munculnya pihak ketiga yang mencoba memanfaatkan situasi ini, untuk bermain di air keruh. "Pihak ketiga akan berusaha mendomplengi kepentingan ini untuk mengambil keuntungan di tengah massa seperti rumput kering yang mudah terbakar jika dibakar," tutur Ahmad.
Masyarakat kata dia, harus mengedepan cara-cara yang elegan agar dapat memaknai hasil pilpres tidak didasarkan pada hasil survei sebagai sebuah lembaga resmi, tapi KPU sebagai penyelenggara yang menentukan hasil pilres. Oleh karena itu menurut dia, hasil survei hendaknya dimaknai sebagi referensi awal bagi pasangan capres-cawapres dan tim pemenangan, bukan penentu.
Di pihak lain, kata Ahmad, KPU sebagai penyelenggara harus profesional, akuntabel dan transparan untuk menyelesaikan tahapan secara idenpenden dan integritas tinggi. "Agar apapun hasilnya dapat diterima oleh masyarakat yang saat ini telah terpolarisasi oleh dua kekuatan yang mendorong munculnya suasana yang runyam dalam merespon hasil pilpres," ucapnya.