REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional UI, Makmur Keliat menilai, keunggulan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Joko Widodo - Jusuf Kalla di sejumlah negara dalam Pilpres 2014 didukung oleh dua segmen.
Menurut dia, di sejumlah negara Jokowi-JK unggul karena didukung oleh pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia, seperti di Hongkong. Buruh migran di luar negeri, kata dia, merupakan segmen pertama penyumbang keungguulan Jokowi.
Segmen kedua adalah kelompok menengah atas yang terdidik. Kelompok ini misalnya ditemukan di pemilih di beberapa negara Eropa dan Australia. "Kelompok pemilih menengah atas terdidik ini kemungkinan memberikan suaranya ke Jokowi dan JK karena memang barangkali menginginkan adanya perubahan dalam karakter kepemimpinan nasional yaitu menginginkan yang berorientasi tindakan dan kerja," tuturnya.
Sementara itu, pengajar politik dan kebijakan publik Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Budiana, mengatakan, kemenangan Jokowi-JK itu lantaran disokong oleh relawan yang partisipatif.
"Saya yakin tingkat partisipasi murni itu terjadi di seluruh pendukung Jokowi-JK dan pola mobilisasi terdapat di pendukung Prahara. Dari poin ini jelas partisipasi akan lebih tinggi dibandingkan mobilisasi, sebab di mobilisasi akan menghasilkan tertarik karena terpaksa dan yang menghindar karena tidak suka dipaksa. Sangat tidak mungkin fenomena tersebut terjadi di pola gerak partisipasi murni," kata Budiana.