Home >> >>
SBY Diminta Bersikap Usai Pertemuan dengan Kedua Capres
Jumat , 11 Jul 2014, 15:36 WIB
@SBYudhoyono
Presiden SBY.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pernyataan sejumlah pengamat yang menyatakan bahwa para elite politik harus bisa menahan diri perlu disambut dengan positif. Para elite pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) maupun pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diharapkan dapat mengeluarkan pernyataan yang moderat sehingga dapat menetralisir ketegangan di tingkat massa.

Namun, pengajar FISIP Universitas Indonesia  Makmur Keliat mengatakan, menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab untuk menghindarkan potensi konflik horisontal pascapemilu 9 Juli lalu kepada elite politik tidaklah cukup. "Pernyataan pengamat itu idealnya harusnya disertai pula oleh pernyataan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ada dua alasan utama mengapa demikian," kata Makmur, Jumat (11/7)

Pertama, kata dia, bagaimanapun SBY masih menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan. Sebagai presiden, lanjut Makmur, SBY masih mengemban tanggung jawab konstitusional untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban sampai dengan pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru pada bulan oktober mendatang.

Kedua, kata Makmur, SBY telah melakukan pertemuan baik dengan Jokowi-JK dan juga dengan Prabowo-Hatta. Sebaiknya, atas dasar pertemuan itu, SBY sebagai presiden dapat menyampaikan ke publik hasil dari pertemuan tersebut sehingga tidak memunculkan spekulasi.

Atas dasar dua alasan itu SBY sebaiknya harus mengeluarkan pernyataan secara tegas dan terbuka kepada publik bahwa  adanya kebutuhan untuk secara bersama-sama mengawasi perhitungan suara yang tengah dilakukan KPU. "Sebagai Presiden Sby harus bisa menyampaikan pesan tentang wibawa negara sehingga siapapun tidak akan berusaha atau mencoba mengintervensi perhitungan suara yang tengah dilakukan," ujarnya. 

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar