Home >> >>
Koalisi Pendukung Prabowo-Hatta Berpotensi Pecah
Jumat , 11 Jul 2014, 18:33 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berbagai manuver yang dilakukan untuk mengklaim kemenangan di Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta mulai kehilangan momentum setelah sejumlah manuver politik tidak cukup berhasil mengubah persepsi publik. Hal itu mengindikasikan bahwa potensi terbelahnya koalisi pendukung tersebut ada di depan mata.

Pakar politik Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi memaparkan, ada empat alasan yang membuat potensi perpecahan koalisi merah putih menguat. Pertama,  koalisi yang dibangun tidak berbasis pada pendekatan ideologi dan program. "Koalisi tersebut terbentuk hanya berbasis pada pragmatisme kekuasaan semata," katanya kepada Republika, Jumat (11/7).

Kedua, karakteristik dasar sejumlah partai yang menyokong Prabowo-Hatta tidak memiliki ikatan kepentingan program dan visi yang sejenis. Koalisi tersebut terbentuk lebih karena magnet Prabowo daripada berbasis program atau ideologi.

Ketiga, sejumlah partai yg menyokong prabowo-hatta diinternalnya tidak solid dan diambang perpecahan, karena sebagian menyokong pasangan Jokowi-JK. "Beberapa partai tersebut di antaranya, Golkar, Demokrat dan PPP. Sehingga potensi ketiga partai itu menarik diri dan berbalik mendukung Jokowi-JK adalah sebuah keniscayaan," imbuhnya.

Keempat, ada simbiosis mutualisme politik antara partai pendukung Jokowi-JK dengan partai yang berupaya untuk ikut dalam gerbong kekuasaan. Sementara secara realitas politik, jokowi-jk apabila terpilih dalam pilpres ini membutuhkan sokongan politik di parlemen, dan kemungkinan partai yang merapat itu adalah Golkar dan PPP. Erdy Nasrul

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar