Home >> >>
Soal Pernyataan Burhanudin Muhtadi, Fadli Zon: Tidak Perlu Ada Pengepungan
Sabtu , 12 Jul 2014, 00:04 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun pimpinan lembaga survei Indilator Burhanudin Muhtadi dianggap telah meresahkan publik dengan pernyataanya soal Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan hasil 'real count', pihak Parbowo Hatta yang merasa dirugikan memilih untuk tidak melakukan pengepungan atau aksi anarkis.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon menyatakan akan melaporkan pimpinan lembaga survei Indilator Burhanudin Muhtadi kepada pihak kepolisian dalam waktu dekat.

Menurut Fadli, pernyataan Burhanudin soal KPU itu telah memancing provokasi dan menyalahi hukum. 

"Besok atau lusa kami akan melaporkan Burhanudin Muhtadi. Ini cara yang beradab. Tidak perlu ada pengepungan penyegelan, supaya orang tidak seenaknya bicara," ujar Fadli, berbicara di markas pemenangan Rumah Polonia, Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (11/7).

Sebelumnya, Burhanudin Muhtadi menganggap KPU keliru jika hasil perhitungannya berbeda dengan hasil perhitungan lembaga-lembaga survey yang memenangkan Jokowi-JK.

"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan di Jakarta, Kamis (10/7).

Dalam kesempatan tersebut, Fadli juga menuding lembaga-lembaga survey yang memenangkan kubu Jokowi-JK sudah terafiliasi dengan pasangan nomor urut dua tersebut. "Di pihak kami itu tidak terjadi, kami tidak ada perjanjian atau kontrak apapun dengan lembaga-lembaga survey yang memenangkan kami," kata Fadli.

Redaktur : Julkifli Marbun
Reporter : C54
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar