Burhanuddin Muhtadi memberikan paparan hasil survei kualitas capres di Jakarta, Ahad (1/12).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Timkamnas pasangan Prabowo-Hatta, Andre Rosiade menyayangkan pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi terkait hasil hitung cepat. Menurut dia, hasil rekapitulasi manual KPU yang berbeda dengan lembaga survei maka tidak selalu merupakan kesalahan KPU.
Andre menyatakan, Burhanuddin telah memancing timbulnya kerusuhan di tengah masyarakat. Tidak hanya itu, pernyataan Burhanudin juga dirasa sebagai tindakan kudeta terhadap KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang sah.
"Saya sangat sayangkan pernyataan Burhan yang cenderung provaktif dan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat," ujarnya di Jakarta, Sabtu, (12/7).
Dia menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka seharusnya pihak berwajib segera menangka Burhanuddin. "Kami sangat menyesalkan pernyataan ini dan berharap Polri proaktif menindak lanjuti pernyataan yang berbau provokasi terhadap rakyat," katanya.
Seperti diketahui berdasarkan hasil hitung cepat Indikator, pasangan Jokowi-JK unggul dengan raihan 52,95 persen, sedangkan Prabowo-Hatta mengumpulkan 47,05 persen. Data IPI menggunakan 2 ribu TPS dengan margin of error 1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.