Home >> >>
Partisipasi Warga Papua di Pilpres Diapresiasi
Ahad , 13 Jul 2014, 09:16 WIB
Republika/Prayogi
Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tokoh masyarakat Papua, Yosep Yopi Kilangin, memuji tingginya partisipasi warga setempat saat mengikuti Pemilu Presiden 9 Juli 2014 untuk memilih pemimpin baru Indonesia lima tahun ke depan.

"Sekalipun nyaris tidak pernah ada kampanye, tanpa ada yang menggerakkan, tim sukses tidak ada, bahkan saksi di TPS pun tidak ada, tapi rakyat sampai di kampung-kampung dan di gunung-gunung yang terpencil datang ke TPS-TPS untuk menyalurkan hak pilih mereka. Rakyat Papua betul-betul tahu pemimpin seperti apa yang mereka kehendaki," kata Yopi Kilangin kepada Antara di Timika, Minggu.

Yopi menilai Indonesia kini telah memasuki era baru, yakni rakyat semakin sadar dan bertambah matang dalam berdemokrasi karena ada kegembiraan politik yang mendorong warga rela datang ke TPS-TPS untuk menyalurkan hak politiknya tanpa paksaan atau iming-iming lainnya.

"Kita juga patut bersyukur karena semua Pilpres ini dilalui dalam kondisi yang aman dan prosesnya berjalan sangat baik," tutur mantan Ketua DPRD Mimika periode 2004-2009 itu.

Dari pengamatannya, demikian Yopi Kilangin, secara umum warga Mimika dan Papua umumnya, menjatuhkan pilihan politik mereka kepada pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kesan umum yang saya tangkap, Mimika memang Jokowi-JK punya. Ketika TPS-TPS dibuka, masyarakat yang datang pilih nomor urut dua. Ada TPS yang sejak awal penghitungan suara sampai selesai seluruh suara memilih nomor dua. Ada sekitar enam TPS di Kota Timika yang dimenangkan oleh pasangan capres-cawapres nomor urut satu (Prabowo Subianto-Hatta Rajasa), itu pun dengan perbedaan yang sangat tipis," ujarnya.

Kondisi seperti itu, katanya, juga terjadi di wilayah pedalaman Mimika.

"Yang paling luar biasa yaitu di wilayah pedalaman, hampir 100 persen suara ke Jokowi-JK. Itu tidak pakai cara-cara rekayasa seperti yang umumnya dilakukan saat Pemilu sebelum-sebelumnya. Itu suara murni rakyat," jelas Yopi Kilangin.

Netralitas media

Dalam kesempatan itu Yopi Kilangin menyatakan bahwa saat ini rakyat Indonesia sudah tidak bisa mempercayai lagi soal independensi atau netralitas media, terutama televisi dalam menyajikan berita soal hasil hitung cepat (quick coount) Pilpres 2014.

"Entah Metro TV dengan grupnya atau TV One dengan grupnya dan MNC Group semuanya tidak bisa lagi dipercaya karena sudah tidak netral. Mana yang benar, mana yang salah, kita tidak tahu lagi karena mereka menjadi corong tim sukses masing-masing kandidat capres-cawapres," kritik Yopi Kilangin.

Ia berharap agar suara murni rakyat yang telah disalurkan melalui TPS-TPS saat pencoblosan Pilpres, Rabu (9/7), terus dikawal dan tidak diutak-atik hingga penetapan secara resmi oleh KPU RI pada 22 Juli 2014.

"Rakyat sudah memilih pemimpin yang terbaik, jangan sampai ada permainan-permainan di tingkat PPS-PPD, KPU daerah, KPU Pusat. Kami berharap tim sukses dari dua pasangan calon betul-betul mengawal hal ini," pinta Yopi Kilangin.

Sesuai data hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 yang sudah masuk ke KPU Mimika, pasangan Jokowi-JK unggul di sejumlah distrik di Mimika.

Di Distrik Mimika Baru, dari 130.342 suara sah, pasangan Jokowi-JK unggul dengan meraih 85.491 suara. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 44.851 suara.

Pasangan Jokowi-JK juga unggul dalam perolehan suara di Distrik Kuala Kencana dengan meraih 10.309 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 6.171 suara.

Kondisi serupa juga terjadi di Distrik Tembagapura, pasangan Jokowi-JK meraih 15.803 suara, sedangkan Prabowo-Hatta hanya mendapatkan 3.940 suara.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar