Pemuda Pancasila melakukan unjuk rasa di depan Gedung Kedutaan Australia di Jakarta, Selasa (26/11).
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Puluhan kader Pemuda Pancasila (PP) Surabaya melakukan demonstrasi ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya, Ahad (13/7).
"Kami menganggap ketika pendatang bisa memilih pakai KTP tanpa formulir A5, itu berarti persoalan. Sebab melanggar ketentuan, mereka harus tetap membawa A5 untuk nyoblos di TPS," kata Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila Surabaya, Andi Baso Juherman.
Kedatangan anggota ormas berseragam doreng oranye ke dua lembaga tersebut bertujuan menyoal Daftar Pemilih Khusus Tambahan di ajang Pilpres 2014. Sebelum ke KPU Surabaya di Jalan Adityawarman, para kader Pemuda Pancasila lebih dulu mendatangi kantor Panwaslu Surabaya di Jalan Arief Rahman Hakim.
Menurut Baso, hampir di seluruh kelurahan ditemukan penggelembungan suara yang berasal dari pemilih khusus tambahan. Hal ini disebabkan di tiap TPS memberi kesempatan pemilih hanya memakai KTP atau dokumen A5.
"Jumlahnya mencapai 300 sampai 400 suara. Selain menggunakan KTP juga bisa hanya menggunakan keterangan domisili, contohnya di Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan. Yang paling tinggi adalah di Kelurahan Sawonggaling Wonokromo," katanya.
Terkait temuan tersebut, Pemuda Pancasila Surabaya menuntut KPU Surabaya menunda proses hitung agar tidak menimbulkan konflik. "Kami memberikan rekomendasi agar KPU memeriksa dulu baru menghitung. Sehingga bila sudah jelas baru bisa dilanjutkan," katanya.
Ditambahkan bahwa pihaknya mengklaim mendapatkan temuan yang sama dengan Panwaslu tentang permasalahan dari pemilih khusus tambahan tersebut. "Panwaslu akan memplenokan dulu, KPU juga akan menunggu hasil dari panwas. Mari kita sama-sama menunggu dan memantau jalannya penghitungan suara ini, agar tidak ada kecurangan," katanya.
Lebih lanjut, Andi Baso menegaskan bahwa Pemuda Pancasila Surabaya berkomitmen membantu aparat keamanan mengawal dan mengamankan jalannya proses dan tahapan pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014.
Ribuan kader Pemuda Pancasila dan seluruh simpatisan akan bahu membahu bersama pengurus dan fungsionaris Pemuda Pancasila untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban jalannya Pilpres 2014.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengimbau seluruh kader PP menjaga suasana kondusif di wilayahnya masing-masing. Menjaga ketertiban jalannya tahapan Pilpres sangat penting, karena momen tahapan pemilu akan menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.
"Sebagai ormas pemuda, kami ingin agar pemilu tahun 2014 ini aman dan kondusif. Suasana kondusif ini harus kita jaga betul agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan lancar dan damai," katanya.