Home >> >>
Kalah di Malaysia, PDIP Tuding Ada Kecurangan
Ahad , 13 Jul 2014, 23:34 WIB
Antara
Wakil sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jaksel, Jumat (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan rekapitulasi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuala Lumpur, pasangan Jokowi-JK hanya mendapat 8.525 suara alias 17 persen. Adapun, Prabowo-Hatta mengumpulkan 43.770 suara alias 83 persen. Dari total 53.013 suara pemilih, sebanyak 718 suara dinyatakan tidak sah.

Keunggulan Prabowo-Hatta terjadi berkat pemilihan melalui Pos, di mana mereka mendapatkan 39.671 suara, dan Jokowi-JK meraih 3.709 suara. Sementara itu, dari 60 tempat pemungutan suara (TPS) di Malaysia, pasangan yang diusung PDIP tersebut unggul 4.816 suara berbanding 4.099 suara untuk pasangan yang disokong Partai Gerindra itu.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto mengatakan, kekalahan Jokowi-JK di Malaysia perlu dilakukan pemeriksaan ulang. Pasalnya, tim menemukan beberapa kejanggalan, di antaranya, proses pengiriman surat suara melalui Pos yang dinilai sarat akan kecurangan.

Dia menjelaskan, pengiriman surat suara melalui pos harus ada validasi terkait apakah benar surat suara tersebut berasal dari pemilih. selain itu, keberadaan saksi dari masing-masing perwakilan capres juga dipertanyakan.

"Ini fenomena yang paling aneh sehingga kami terus membuka pengaduan bagi pihak yang merasa dugaan semacam manipulasi," ujar Hasto saat dihubungi republika (13/7).

Saat ini, kata juru bicara pasangan Jokowi-JK itu, relawan sedang melakukan pengumpulan bukti dan informasi yang terkait dengan kejanggalan jumlah perolehan suara di Malaysia. "Informasi soal akuntabilitas pengiriman pos dan beberapa keanehan lainnya," ujarnya.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : Marniati
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar