Prabowo Subianto dan pimpinan Koalisi Merah Putih di Tugu Proklamasi, Senin (14/7).
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Fikom Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai deklarasi koalisi permanen yang muncul di tengah pesta demokrasi dan gelombang partisipasi publik yang sedang memuncak sebagai bentuk kembalinya elite mengkooptasi partisipasi publik.
Menurutnya, koalisi permanen pada perspektif partisipasi politik adalah sebuah gerakan elitis yang berusaha meredam partisipasi politik rakyat. "Kerangka politik elitis akhirnya menjadi bendungan bagi arus partisipasi politik yang diejawantahkan tidak hanya dalam bilik suara," kata Kunto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/7).
Bentuk-bentuk partisipasi, berupa pengawasan pada lembaga penyelenggara pemilu dan kebebasan di ruang-ruang publik, menurut Kunto, menjadi menakutkan bagi elite politik dan oligarkis. "Menyatakan bahwa akhirnya parlemen sebagai representasi tetap di tangan mereka adalah usaha terakhir membendung perubahan, yang apabila mereka menyadari, adalah sebuah keniscayaan," ujarnya.