REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Niken Widiastuti mengatakan, lembaga yang dipimpinnya menyiarkan hitung cepat suara Pemilu Presiden 2014 hanya untuk mengoptimalkan sumber daya manusia pada pusat penelitian dan pengembangan.
"LPP RRI sama sekali tidak berpihak kepada salah satu capres yang berkompetisi, tapi hanya ingin mengoptimalkan sumber daya manusia di Puslitbang yang memang tugasnya melakukan riset pendengar," kata Niken Widiastuti menjawab pertanyaan wartawan usai diskusi 'Forum Legislasi: RUU RTRI' di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/7).
Menurut Niken, RRI membuat hitung cepat Pemilu Presiden 2014 yang dilakukan oleh divisi pusat penelitian dan pengembangan (Puslitbang) yang sehari-hari bertugas melakukan riset pendengar, termasuk penelitian persepsi publik untuk kepentingan siaran.
Karena tugas LPP RRI melakukan siaran, katanya, maka masih riset yang dilakukan puslitbang, termasuk hitung cepat Pemilu Presiden 2014 disiarkan untuk efisiensi dan optimalisasi sumber daya manusia di Puslitbang.
"Tenaga-tenaga peneliti di Puslitbang RRI banyak yang ahli. Sambil melakukan penelitian persepsi pendengar, sekaligus melakukan hitung cepat yang dilakukan di 2.200 TPS di seluruh Indonesia," katanya.