Home >> >>
564.798 Warga Sukabumi Tidak Gunakan Hak Pilih
Kamis , 17 Jul 2014, 05:31 WIB
Golput

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 564.798 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan presiden 2014 ini.

"Kami akui tingkat partisipasi warga Kabupaten Sukabumi pada pilpres ini anjlok dibandingkan dengan pada pemilihan legislatif lalu, pada pilpres ini angka partisipasinya hanya 69 persen padahal pada pileg lalu mencapai 72 persen atau turun tiga persen," kata Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Dede Haryadi di Sukabumi, Rabu.

Adapun data jumlah pemilih pada pilpres ini yakni yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.791.750 jiwa, kemudian daftar pemilih tambahan (DPTb) sebanyak 3.583 jiwa, ditambah daftar pilih khusus (DPK) 1.055 jiwa dan daftar pemilih khusus tambahan yang menggunakan identitas diri seperti KTP/Pasport dan lain-lain (DPKTb) sebanyak 14.924 jiwa. 

Sehingga total pemilih yang terdata sebanyak 1.811.312 jiwa, namun yang menggunakan hak pilihnya hanya 1.246.514 jiwa.

Menurut Dede, ada beberapa faktor yang menyebabkan anjloknya partisipasi masyarakat pada pilpres ini. Seperti adanya regruping atau penyatuan beberapa tempat pemungutan suara sehingga warga enggan ke TPS karena jaraknya yang jauh. Selain itu, diakuinya sosialisasi pilpres ini masih kurang yang dampaknya warga tidak tahu kapan pelaksanaan pemungutan suara.

Namun demikian, pihaknya juga cukup mengapresiasi seluruh lembaga penyelenggara pemilu seperti panitia pengawas pemilu dan pemerintah daerah yang sudah ikut dalam mensosialisasikan pilpres ini. 

Tapi yang terpenting dalam pelaksanaan pilpres ini adalah bisa berjalan kondusif dan masing-masing saksi dari dua pasangan calon kepala negara tidak mempermasalahkan yang bisa dibuktikan pada rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara tingkat KPU Kabupaten Sukabumi. 

Redaktur : Hazliansyah
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar