REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung, menyatakan tidak merasa khawatir dengan jumlah advokat Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mencapai ribuan.
Menurut dia, jumlah advokat tidak menentukan keberhasilan gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). "Jumlah advokat tidak tentukan siapa yang menang di MK. Yang menentukan bagaimana fakta faktual," kata Pramono di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/7).
Pramono menilai, pilpres kali ini mendapat pengawasan ketat publik. Para relawan bergerak secara masif dan intensif mengawal proses penghitungan suara.
Kalau pun terjadi kecurangan, Pramono percaya sifatnya tidak signifikan. "Scan C1 bisa dipantau. Pengawalan pemilu luar biasa menjadi tradisi baru publik," ujar Pramono.
Mantan sekjen DPP PDI Perjuangan itu yakin hasil hitung manual KPU akan memenangkan Jokowi-JK. Ini berdasarkan hitung manual kubu Jokowi-JK dengan menggunakan data C1 yang juga digunakan KPU.
"Karena basis datanya sama C1 jadi kemungkinan beda kecil sekali," katanya.
Sebelumnya, Tim Pembela Merah Putih (TMPM) yang merupakan tim advokasi pasangan Prabowo-Hatta telah menyiapkan dua ribu advokat untuk menghadapi sengketa pilpres 2014.
"Nama tim yang semula tim advokasi Prabowo-Hatta, sekarang diubah menjadi Tim Pembela Merah Putih," kata Tim Pembela Merah Putih, Habiburokhman, di Jakarta, Rabu (16/7).