REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP PKB Marwan Jafar berharap, tidak ada pengerahan massa pada saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pemilu presiden tanggal 22 Juli mendatang.
"Agar suasana kondusif sebaiknya tidak ada pengerahan massa pada 22 Juli nanti. Kita tunggu saja hasil keputusan KPU," kata Marwan saat buka puasa bersama wartawan di Jakarta, Kamis (17/7).
Menurut Marwan, seluruh partai politik pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla telah diimbau untuk tidak mengerahkan massa ke KPU. "Apapun keputusan KPU harus kita hormati bersama," kata ketua Fraksi PKB DPR itu.
Marwan berharap pemilu presiden yang telah diikuti warga negara dengan sangat antusias bisa berlangsung fair, objektif, sejuk, damai, serta tidak berbuntut konflik.
Untuk hasil pilpres, kata Marwan, berdasar laporan dari jajaran pengurus di daerah dan hasil penghitungan riil berdasar formulir C1 (real count) laman kawalpemilu.org, PKB optimistis pasangan Jokowi-JK unggul. "Selisih sekitar tujuh juta suara itu signifikan, tak mungkin terkejar lagi," kata Marwan.
Oleh karena itu, ia berharap kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bersikap legawa dan memberikan ucapan selamat kepada Jokowi-JK.
"Itu wujud sikap kenegarawanan. Akan jauh lebih indah, sebagaimana Foke (Fauzi Bowo) mengucapkan selamat kepada Jokowi saat Pilgub DKI, meski acuannya masih hasil quick count," katanya.