Home >> >>
Kedua Capres Diminta Terima Keputusan KPU
Kamis , 17 Jul 2014, 20:05 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
Prabowo-Hatta dan Jokowi-Hatta menyanyikan lagu Indonesia Raya jelang debat capres putaran final di Jakarta, Sabtu (5/7) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Gerakan Kemenangan Rakyat, Abdullah Toha mengingatkan, pemilihan presiden 2014 sudah dilaksanakan baik, damai dan lancar.

"Kami yang duduk di sini ingin situasi damai dan lancar  sampai pengumuman presiden terpilih oleh KPU, juga setelah pengumuman. Kami prihatin atas isu-isu terjadinya sesuatu  yang mengkhawatirkan," kata Abdullah, Kamis, (17/7).

Walau memang belum terjadi,  ujar Abdullah, diharapkan tidak akan ada hal-hal buruk yang mengerikan pada 22 Juli mendatang. "Memang ada isu sesuatu yang  besar akan terjadi tapi kami tidak yakin terjadi," ujarnya.

Dia menyatakan, Gerakan Kemenangan Rakyat menekankan  dukungan damai bagi seluruh proses pilpres. Dukungan damai ini antara lain:

1. Kami percaya KPU  telah bekerja dengan  baik,  netral dan sungguh-sungguh. Keputusan KPU nanti harus diterima oleh kedua calon presiden.

2.  Kami merasa situasi menuntut kedua capres bertemu dan menyatakan secara bersama mereka  akan menerima hasil keputusan KPU

3. Kami percaya masyarakat, termasuk kedua capres dan para pendukungnya akan menjaga kondisi damai, dan menolak tindakan kekerasan.

4.Kami mendesak agar pemerintah dan aparat keamanan netral dan profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum.

Nama-nama anggota Gerakan Kemenangan Rakyat yang menandatangani dukungan damai ini, antara lain Franz Magnis, Arifin Panigoro, Erros Djarot, Haidar Bagir, Endriartono Sutarto, Nono Anwar Makarim, Lin Che Wei, Eep Saefullah Fatah, Wanda Hamidah, Joko Anwar, Bagir Manan, dan masih banyak lagi.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : DR Meta Novia
BERITA TERKAIT
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar