Home >> >>
Jokowi Tegaskan takkan Ada Pengerahan Massa
Jumat , 18 Jul 2014, 14:39 WIB
Edi Yusuf/Republika
Kampanye Jokowi di Lapangan Monumen Bandung Lautan Api (BLA) Kota Bandung, Kamis (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada pengerahan massa menjelang pengumuman hasil penghitungan surat suara hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 22 Juli 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jokowi, usai shalat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/7) justru menginginkan agar masyarakat memelihara suasana yang tenang dan sejuk menjelang tanggal 22 Juli 2014.

"Kita tidak mengerahkan massa. Saya sampaikan sekali saja, mulai hari ini saya juga tidak memakai atribut-atribut nomor dua, baik itu kotak-kotaknya, bajunya, semuanya. Kita kembalilah ke sebuah Indonesia raya," kata Jokowi.

Jokowi berharap tanggal 22 Juli, suasana politik di Indonesia menjadi lebih sejuk. "Kondisi tanggal 22 lebih adem, lebih sejuk, saudara semuanya. Saya harap semua relawan di rumah, doa syukurnya dari rumah saja semua. Tidak usah turun ke jalan," katanya.

Sementara itu, terkait wacana rekonsiliasi, Jokowi mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan karena adanya rekonsiliasi menandakan adanya perpecahan di kedua kubu.

"Rekonsiliasi apa toh? Kayak perang saja ada rekonsiliasi. Ini kita kan baru melaksanakan proses demokrasi dan sudah selesai, jadi kembali ke normal lagi. Tidak ada masalah. Di bawah tidak ada masalah lagi, elitenya juga sebentar lagi adem," katanya.


Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar