Two presidential candidates, Prabowo Subianto (left) and Jokow Widodo (file photo)
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Pengawas Pemilu berencana mempertemukan kedua calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo sebelum rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional pada 22 Juli.
Usai mengakhiri peninjauan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat Provinsi Sumatera Utara di Medan, Jumat (18/7), Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Muhammad mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan sebagai bentuk rekonsiliasi setelah bersaing dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014.
Pertemuan tersebut direncanakan dilakukan dalam bentuk buka puasa bersama dengan menghadirkan Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi), termasuk petinggi parpol pengusung. "Pertemuannya dalam rekonsiliasi dan buka bersama, bagus sekali," katanya.
Menurut dia, Bawaslu RI telah menyampaikan informasi dan rencana untuk mempertemukan kedua pasangan capres tersebut langsung ke Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Pihaknya masih mencari waktu yang tepat untuk mempertemukan kedua capres dan petinggi parpol pengusung untuk mewujudkan penyelenggaraan yang lebih baik. "Mudah-mudahan beliau (Prabowo dan Jokowi) berkenan hadir," kata Muhammad.
Menurut catatan, pilpres yang diselenggarakan pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa (nomor urut 1) dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PBB, PPP, dan PKS.
Sedangkan nomor urut 2 adalah Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla atas dukungan PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura, PKB, dan PKPI.