Home >> >>
Mantan Rektor UI Usul Pemenang Pilpres Diumumkan Malam Hari
Jumat , 18 Jul 2014, 16:24 WIB
Wihdan Hidayat/Republika
Gumilar Rusliwa Somantri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Somantri mengatakan pengumuman pemenang pilpres sebaiknya dilakukan pada malam hari.

Tujuannya, untuk meminimalisasi tingginya tensi kekecewaan pihak-pihak tertentu. "Supaya perut kita semua masih berisi dan sedikit ngantuk," kata Gumilar di Jakarta, Jumat (18/7).

Pada dasarnya, kata dia, pemilu adalah proses biasa dalam berdemokrasi. Pemilu dapat diartikan sebagai proses tender untuk membagi kekuasaan kepada para pemenang.

"Rakyat itu pemilik kekuasaan sebenarnya, ketika mereka pergi ke bilik suara sebenarnya mereka menentukan dengan legowo. Tapi rakyat kadang lepas dengan elite, di mana ketika hasil diumumkan mereka bisa saja menerima, bisa juga tidak. Tapi intinya saya mengapresiasi kedua kubu siap kalah," tutur Gumilar.

Dia pun mengimbau seluruh pihak mencermati, menjaga, dan mengawal proses rekapitulasi penghitungan suara. Mulai dari KPUD hingga KPU pusat.

"Kalau tidak puas bisa menggunakan koridor yang ada yaitu Mahkamah Konstitusi (MK)," ucap dia.

Sebelumnya Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie juga mengimbau kepada kedua pasangan capres-cawapres agar bisa menerima hasil rekapitulasi perolehan suara nasional dengan besar hati.

Jimly menilai siapa pun yang dinyatakan kalah hendaknya langsung memberikan selamat kepada pemenang. Tanpa harus mempersoalkan hasil pilpres melalui lembaga berwenang seperti Mahkamah Konstitusi.

"Saya meyakini kedua pasangan capres ini cinta bangsa, mereka tentu tidak ingin timbul hal-hal yang memecah-belah bangsa ini. Saya meyakini pilpres akan terus berjalan aman," ujar Jimly.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar