Home >> >>
Bawaslu Minta Capres tak Bawa Banyak Pendukung pada 22 Juli
Jumat , 18 Jul 2014, 16:50 WIB
antara
Penjagaan kantor KPU

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berharap pasangan capres dan tim pemenangan tak membawa pendukung dalam jumlah banyak dalam rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional.

Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan, pasangan capres/cawapres dan tim pemenangannya diharapkan dapat mengindahkan imbauan KPU.

Dalam imbauannya, KPU telah menetapkan jumlah pendukung yang boleh dibawa untuk menyaksikan rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional yang dilaksanakan pada 22 Juli.

"KPU menetapkan berapa orang. Saya kira ikuti saja," ucapnya.

Meski tidak melarang untuk hadir, tetapi Bawaslu juga mengharapkan pendukung capres/cawapres tidak terlalu banyak hadir di depan kantor KPU di Jakarta.

"Diimbau untuk tidak terlalu melebihi kuota," kata Muhammad.

Menurut dia, berdasarkan hasil koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, Mabes Polri telah menyatakan status Siaga 1 jelang 22 Juli.

Status tersebut diberlakukan karena berbagai pemangku kepentingan dalam kepemiluan melihat adanya potensi dinamika dan konflik dalam penetapan hasil pilpres itu.

Karena itu, ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat, terutama pendukung pasangan capres/cawapres untuk tidak terlalu euforia terhadap proses dan hasil rekapitulasi tersebut.

"Kita percaya 22 Juli nanti bisa ditetapkan dengan baik," ujar Muhammad.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar