Home >> >>
Mendagri: Rekapitulasi di Daerah Berlangsung Aman
Jumat , 18 Jul 2014, 21:59 WIB
Aditya Pradana Putra/Repuiblika
Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengatakan pelaksanaan proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di daerah berlangsung aman.

"Proses rekapitulasi di daerah sudah selesai dan berlangsung baik, buktinya aman-aman saja di daerah sampai hari ini sejak hari pertama proses rekapitulasi berlangsung," kata Gamawan di Jakarta, Jumat.

Dia juga sudah menyampaikan imbauan kepada seluruh kepala daerah untuk tetap menjaga daerahnya masing-masing tetap dalam situasi kondusif hingga proses tahapan Pilpres 2014 berakhir pada saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Memang yang paling rawan adalah 22 Juli di Pusat (Jakarta). Namun, saya sudah dua kali membuat instruksi agar para kepala daerah jangan mempedomani hal-hal di luar ketentuan undang-undang. Saya sudah membuat arahan-arahan secara teknis untuk gubernur," tambahnya.

Proses rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014 mulai berlangsung di tingkat provinsi pada Jumat hingga Sabtu (19/7). Kemudian, Minggu (20/7) hingga Selasa (22/7) dilakukan rekapitulasi di tingkat nasional di Gedung KPU Pusat Jakarta.

KPU yakin pada 22 Juli dapat menyelesaikan proses rekapitulasi perolehan suara Pilpres secara nasional dan menetapkan calon presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2014 - 2019.

"KPU optimistis terus dan selalu mendukung agar proses pelaksanaan Pemilu ini bisa berjalan dengan lancar. Untuk Pilpres ini juga penyelenggara pemilu hanya di 33 provinsi," kata Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik.

Redaktur : Didi Purwadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar