Pengunjuk rasa dari Dewan Rakyat Jakarta melakukan aksi protes di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (bawaslu), Jakarta Pusat, Selasa (15/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik LIPI, Indria Samego meminta pendukung capres-cawpres untuk tidak datang ke Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.
Karena, tindakan itu akan mengganggu kenyamanan masyarakat. Apalagi, akan mengundang kubu lawan untuk melakukan hal yang sama.
"Kan ini ada dua kubu. Kalau salah satu turun maka yang lain juga akan ikut," ujar Samego saat dihubungi Republika, Sabtu (19/7).
Ia pun meminta agar kepolisian bertindak tegas menyikapi hal ini. "Polisi harus tegas, tidak boleh ada masssa berkumpul," paparnya.
Ia menambahkan, polisi harus mensterilkan wilayah tersebut dan tidak memberi izin kepada masing-masing kubu untuk pengerahan massa. "Mau aksi damai atau tidak, polisi harus larang," ujarnya.