Home >> >>
Khofifah: Masih Banyak Kecurangan di Madura
Sabtu , 19 Jul 2014, 22:51 WIB
Antara
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua tim lintas relawan pasangan calon Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Khofifah Indar Parawansa, menyebutkan banyak kecurangan yang terjadi di wilayah Madura pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kecurangan yang terjadi masih banyak terjadi di wilayah Madura, seperti di Kabupaten Sampang, Bangkalan dan juga di Pamekasan," katanya saat dikonfirmasi di Posko Kirab Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Ia mengemukakan ada dugaan modus yang digunakan pada kecurangan tersebut masih sama pada saat Pemilihan Legislatif, Pemilihan Gubernur dan juga Pemilihan Presiden ini.

"Kami menduga modus yang digunakan itu masih dilakukan secara konvensional dan ada indikasi hal itu dilakukan oleh orang yang sama. Oleh karena itu, kondisi seperti ini merupakan pencideraan demokrasi dan juga amputasi dari kedaulatan rakyat," katanya.

Ia mengatakan pihaknya ingin melihat dan juga mempertanyakan kinerja dari petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Madura dan juga petugas panitia pengawas di lokasi tersebut.

"Karena, laporan tim kami yang ada di lapangan menyebutkan jika pemilih yang ada di lokasi tersebut sebagian besar tidak pernah mendapatkan undangan sehingga tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Presiden ini," katanya.

Ia mengatakan segala bentuk kampanye hitam harus dihentikan demi keberlangsungan segenap komponen bangsa yang ada ini.

"Oleh karena itu, kami atas nama relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla bersyukur proses Pemilihan Presiden yang ada di Jawa Timur ini bisa berjalan dengan damai dan lancar," katanya.

Redaktur : Didi Purwadi
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar