Home >> >>
Buka Bersama Capres-Cawapres dengan SBY Momentum Politik Penting
Sabtu , 19 Jul 2014, 23:25 WIB
ap
Prabowo Subianto (kanan) bersama Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Pengamat politik FISIP UI, Makmur Keliat menilai pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan seluruh pasangan capres dan cawapres dalam acara buka puasa  bersama yang akan digelar Ahad (20/7) adalah suatu momentum politik yang sangat penting.

Alasannya, kata dia,  pertemuan itu dapat dilihat sebagai bagian dari proses komunikasi politik. "Pertemuan itu adalah simbol awal untuk menyampaikan pesan positif kepada publik bahwa  perkembangan politik menjelang pengumunan pilpres  terkendali dan manageable," ujar Makmur, Sabtu (19/7) malam. 

Selain itu, kata dia, pertemuan itu akan memiliki dampak sebagai instrumen  untuk meminimalkan  kelabilan sebagai akibat kerumunan (crowd instability)  yang kemungkinan muncul dalam bentuk parade politik menjelang pengumuman oleh KPU. 

"Terdapat harapan bahwa pertemuan antara pasangan itu akan mengurangi insentif  untuk melakukan  pengerahan massa," ungkapnya.

Makmur juga menilai pertemuan itu juga dapat menyampaikan pesan positif kepada pasar. Menurut dia, para pelaku bisnis, baik domestik maupun asing,  kemungkinan besar akan melihat pertemuan tersebut sebagai suatu sinyal adanya kepastian politik dalam transisi  kepempimpinan nasional.

"Meski demikian, kiranya perlu pula dicatat bahwa pertemuan itu sebaiknya dibangun dengan agenda  transparansi yang jelas," cetusnya.

Idealnya, kata dia,  terdapat pernyataan publik sesegera setelah pertemuan itu yang isinya paling tidak memuat tiga hal pokok. Pertama, kesediaan dari kedua pasangan untuk mendukung independensi institusi KPU. Kedua, kata dia, kesediaan untuk mengelola masalah-masalah yang tersisa (residual problems) dari proses pemilu presiden melalui koridor dan pendekatan hukum yang ada. 

"Ketiga, komitmen bersama untuk mempererat keutuhan bangsa dan sekaligus dan memperjuangkan dan memprioritaskan kepentingan nasional," tegasnya.

Redaktur : Heri Ruslan
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar