Home >> >>
KPU Mulai Lakukan Rekapitulasi Suara Nasional
Ahad , 20 Jul 2014, 15:35 WIB
antara
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan hasil rekapitulasi suara tingkat kota/kabupaten saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2014

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisi Pemilihan Umum Pusat memulai rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Gedung KPU Pusat yang berada di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Ahad.

"Kami menjadwalkan rapat pleno terbuka ini akan berlangsung sampai selesai. Apakah selesainya hari ini tentu akan lebih bagus karena cuma 33 (KPU provinsi) yang membacakan hasil rekapitulasi," kata Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik di Jakarta, Minggu siang.

Dia menjadikan pengalaman pembacaan rekapitulasi di sejumlah provinsi yang memiliki kabupaten-kota lebih dari 33 namun bisa menyelesaikan rekapitulasi dalam satu hari.

"Provinsi Jawa Timur, yang jumlah kabupaten-kotanya ada 38, bisa selesai satu hari. Masa kami di nasional kalah cepat dari provinsi. Tetapi ini semua tergantung (keberatan) para saksi nanti dalam rapat," tambah dia.

Proses rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres di KPU Pusat dijadwalkan berlangsung selama tiga hari hingga Selasa (22/7).

Berdasarkan pantauan Antara di Gedung KPU Pusat, pembacaan sertifikat rekapitulasi dimulai pukul 13.00 WIB. Hingga pukul 14.00 WIB baru dua provinsi yang dipresentasikan hasil rekapitulasinya, yaitu Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Barat.

Di Kalimantan Barat, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 1.032.354 suara sedangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraup 1.573.046 suara, dengan total suara sah sebanyak 2.605.400 dan suara tidak sah 16.533.

Sementara di Provinsi NTB pasangan Prabowo-Hatta unggul dengan perolehan 1.844.178 suara dan pasangan Jokowi-JK memperoleh 701.238 suara, dengan total suara sah sebanyak 2.545.416 dan suara tidak sah 24.581.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar