Warga miskin yang tergabung dalam Jejaring Rakyat Miskin Kota Kendari menggelar Istigosah (doa bersama mohon pertolongan Tuhan) di Lapangan MTQ Kendari, Sultra, Sabtu (5/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekapitulasi suara nasional yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memang belum rampung. Meski demikian, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyiapkan pidato kemenangan untuk dibacakan pada hari penetapan pemenang Pilpres pada 22 Juli mendatang.
Sekretaris Tim Kemenangan Jokowi-JK, Andi Widjajanto mengatakan, pidato itu akan dibacakan satu jam setelah penetapan KPU. Meski demikian, ia enggan mengungkap di mana pidato itu akan dibacakan.
"Pidato pernyataan itu hanya akan dihadiri Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, dan pers," ujarnya dalam rapaat koordinasi nasional Tim Kampanye Jokowi-JK di Jalan Sisingamangaraja Nomor 5, Jakarta Selatan, Ahad (20/7).
Menurut Andi, pada saat membacakan pidato itu, Jokowi-JK sengaja tak ditemani oleh tim. Ini untuk menunjukkan bahwa Jokowi-JK adalah presiden dan wakil presiden semua rakyat. Bukan presiden milik lima partai pendukung dan relawan saja.
Andi menambahkan, ada tiga hal yang ingin Jokowi sampaikan melalui pidato kemenangannya. Pertama, untuk menegaskan 22 Juli sebagai tanggal kemenangan rakyat. Pesan kedua, sambung Andi, Jokowi-JK mengajak rakyat untuk merekatkan kembali persatuan Indonesia yang dalam satu bulan terakhir tampak terbelah menjadi dua kubu.
"Pesan ketiga adalah saatnya bekerja untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik," ucapnya.