Home >> >>
Muhammadiyah: Lawan Israel Melalui Kekuatan Ekonomi
Ahad , 20 Jul 2014, 18:12 WIB
Republika/Yogi Ardhi
Bendara PP Muhammadiyah, Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Serangan Israel ke Gaza, terus mendapat kecaman dari seluruh dunia. Bendahara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menilai, dunia internasional harus bisa memaksa Israel menghentikan agresi militernya.

Ia menjelaskan, Eropa dan Amerika, sebagai sekutu Israel, perlu diminta untuk berbicara langsung kepada Israel. “Masalahnya sekarang, apakah mereka mau? Belum tentu kan, maka dari itu sebenarnya umat Islam dunia harus bersatu menyatukan kekuatan,” ujarnya kepada Republika Online, (20/7).

Menurut dia, Israel terus menyerang Palestina, karena mereka menganggap Islam lemah, dan Yahudi kuat. Sehingga, kini tak sedikit pun Israel takut pada umat Islam. Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan, kelemahan umat Islam, disebabkan para Muslim yang tak kompak, dan terpecah belah.

“Saat ini, Israel itu kuat persenjataan mereka juga canggih, bila Palestina berperang dengan Israel kemungkinan besar kalah. Maka perlu cara lain,” tuturnya. Baginya, salah satu cara menghentikan agresi militer Israel adalah melalui diplomasi, bila cara tersebut masih tak berhasil, maka melalui ekonomi.

Anwar mengungkapkan, sebagian besar negara mayoritas Muslim mengimpor barang dari Amerika serta Israel. Maka, bila berbagai negara tersebut memberlakukan embargo atau menghentikan perdagangan itu, bukan tak mungkin Israel bisa ditekan, lalu menghentikan serangannya.

“Kita harus menjadi umat mandiri yang bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Bila setiap negara Islam melakukan embargo, bisa lumpuh mereka, karena mereka bergantung juga pada kita,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengatakan, perlu membuat mata uang tunggal dalam dunia Islam, agar tak lagi menggunakan dollar, euro, atau poundsterling.

Anwar mengungkapkan, perlawanan tegas semacam itu harus dilakukan, agar Israel tak selalu mendikte dan mempermainkan umat Islam. Menurutnya, umat Islam juga bisa kuat, bila mau berusaha dan bersatu.

Redaktur : Erik Purnama Putra
Reporter : C91
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar