Home >> >>
KPU Targetkan Rekapitulasi Nasional Tuntas Hari Ini
Senin , 21 Jul 2014, 15:32 WIB
Republika/Rakhmawaty La'lang
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, Juri Ardiantoro, Hadar Nafis Gumay dan Ferry Kurnia Rizkiyansyas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat nasional pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 tuntas hari ini. Dari 33 provinsi, masih tersisa 18 provinsi yang belum dibahas dan disepakati hasil penghitungan suaranya dalam rapat pleno.

"Mudah-mudahan semua diselesaikan hari ini. Jadi besok tinggal penetapan dan pengumuman," kata Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay, di kantor KPU, Jakarta, Senin (21/7).

Sesuai Peraturan KPU nomor 4 tahun 2014 tentang jadwal dan tahapan pelaksanaan pilpres, rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkan provinsi dan panitia pemilihan luar negeri (PPLN) dijadwalkan dari 20 hingga 22 Juli 2014. Penetapan dan pengumuman hasil pemilu secara nasional dijadwalkan pada 21 sampai dengan 2 Juli 2014.

Pada rapat pleno hari pertama, Ahad (20/7) kemarin, KPU telah menuntaskan pembahasan rekapitulasi suara dari 15 provinsi. Perolehan suara sementara, pasangan calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dibanding kompetitornya Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hingga rapat pleno diskors pada Ahad (20/7) malam, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 13.176.384 suara. Unggul atas perolehan sementara Jokowi-JK dengan 12.249.515 suara.

Hari ini KPU akan membahas dan menetapkan hasil penghitungan suara dari Provinsi Bali, Riau, Maluku, Sulawesi Tengah, Jawa tengah, Jawa barat, Lampung, Sulawesi Utara. Kemudian Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua Barat, Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, DKI Jakarta, dan Papua.

Redaktur : M Akbar
Reporter : Ira Sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar