Home >> >>
Relawan Jokowi Batal Gelar Syukuran di Tugu Proklamasi
Senin , 21 Jul 2014, 23:35 WIB
Pendukung pasangan capres Jokowi-Jk mengikuti pengukuhan satgas relawan Jokowi-JK antikecurangan dan politik uang di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (26/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla menunda rencana menggelar syukuran kemenangan Jokowi-JK di Tugu Proklamasi Jakarta pada 22 Juli 2014. Penundaan ini dilakukan karena tidak mendapat restu dari Jokowi.

 "Hitam kata Jokowi, hitam kata relawan. Putih kata Jokowi putih kata relawan," kata pendiri Sekretarian Nasional (Seknas) Jokowi, Helmy Fauzy  dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (21/7) malam.

Helmy menyatakan seluruh relawan tunduk terhadap saran yang disampaikan Jokowi. Acara syukuran kemenangan akan digelar satu hari pasca KPU menetapkan pemenang pilpres. "Kami tunduk terhadap saran Pak Jokowi yang minta perayaan syukuran kemenangan besok ditunda hingga lusa," ujar Helmy.

Sementara itu, Presidium Seknas Jokowi, Muhammad Yamin menyatakan Jokowi telah menemui para relawan Senin (21/7) malam. Dalam pertemuan itu Jokowi menyampaikan waktu pelaksanaan syukuran yang akan diadakan relawan kurang pas. "Pak Jokowi tidak melarang syukuran besok, hanya tanggalnya saja yang tidak pas," kata Yamin.

Sebelumnya Yamin menyatakan relawan Jokowi-JK bakal menggelar syukuran di Tugu Proklamasi Jakarta. Syukuran direncanakan akan diikuti oleh ribuan relawan se-Jabodetabek. Selain di Jakarta, acara serupa juga bakal dilakukan serentak di beberapa kota di Indonesia yakni Palu, Solo, Jember, Gorontalo, Yogyakarta dan Semarang.

Adapun para elemen relawan Jokowi yakni, Seknas Jokowi, Aliansi Rakyat Merdeka, Bara JP, Kawan Jokowi, Gerak Cepat Jokowi-JK, Gerakan 2 Juta Relawan Saksi, Jokowi4me, Jasmev dan Pospera.

Redaktur : Taufik Rachman
Reporter : m akbar wijaya
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar