REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Hatta Provinsi Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin belum mengakui kalah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu (1) pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2014.
Sebagaimana penuturannya usai rapat paripurna DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Senin (22/7), Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tingkat provinsi tersebut, menyatakan, bahwa yang namanya politik itu dinamis.
"Jadi kita lihat saja hasil akhir penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), siapa yang muncul sebagai pemenang pilpres dan pilwapres 2014," ujar Ketua DPW PPP Kalsel dua periode itu.
Menurut dia, persoalan banyak pemberitaan yang seakan sudah menyatakan kekalahan pasangan Prabowo-Hatta dan kemenangan atas pasangan Jokowi-JK, itu merupakan hak media/wartawan.
"Tapi apakah kita lengsung emosi menanggapi pemberitaan tersebut, saya kira sebagai seorang intelektual dan politikus sejati menanggapinya secara profesional dan proporsional, tak mudah terpancing," ajaknya.
Ketika ditanya sikap Tim Kampanye Daerah (Kamda) Prabowo-Hatta Prov Kalsel kalau terjadi kekalahan atas dukungannya, dia menyatakan, hal itu sudah menjadi tanggung jawab Tim Kampanye Nasional (Kamnas) Prabowo-Hatta.
"Kalau kita di Kalsel sudah selesai mengantarkan pasangan Prabowo-Hatta untuk memenangkan dari pasangan Jokowi-JK. Walau kemenangan tipis, itu kan namanya menang juga," tandasnya.
"Namun kita berharap, Kalsel tetap dalam keadaan kondusif hingga pascapenghitungan perolehan suara atau pelatihan Presiden RI periode 2014-2019," demikian Rudy Ariffin.
Berdasarkan penghitungan suara pada rapat pleno KPU Kalsel 18 Juli lalu pasangan Prabowo-Hatta menang tipis atas pasangan Jokowi-JK atau nomor urut dua (2) pada pilpres dan pilwapres 2014.
Penghitungan suara secara keseluruhan dalam rapat pleno terbuka KPU Kalsel itu, dari 13 kabupaten/kota seprovinsi tersebut Prabowo-Hatta mendapat 941.809 suara atau 50,05 persen.
Sementara pasangan Jokowi-JK mendapatkan 939.748 suara atau 49,95 persen dalam pelaksanaan pilpres dan pilwapres di 'Bumi Perjuangan Pangeran Antasari' Kalsel.
Total suara sah pada pilpres dan pilwapres di Kalsel 2014 sebanyak 1.881.557 dan suara yang tidak sah atau kartu suara yang rusak sebanyak 38.237, berarti selisih kedua pasangan capres dan cawapres itu 2.061 suara atau 0,05 persen.