Home >> >>
TNI Gelar Apel Siaga Pengamanan Pilpres
Selasa , 22 Jul 2014, 09:26 WIB
Pasukan TNI mengikuti gelar apel siaga di Halaman Parkir Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (7/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar apel siaga Selasa (22/7) pagi. Apel dilakukan dalam rangka pengamanan pengumuman akhir rekapitulasi suara pilpres oleh KPU pukul 10.00 WIB hari ini.

Apel dimulai pukul 08.00 WIB, dihadiri perwakilan setiap unit TNI, yakni Kopasus, Kostras, Marinir dan Paskas. Dalam apel tersebut, masing-masing unit diwakili oleh satu SSK atau 315 prajurit.

Selain menghadirkan unit-unit keprajuritan TNI, apel juga lengkap menghadirkan jajaran pimpipinan TNI, yakni Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko, KSAD Jenderal TNI TNI Budiman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia.

Dalam pidatonya, Panglima TNI kembali menegaskan komitmen TNI untuk menjaga stabilitas nasional hingga proses pergantian kepemimpinan di Indonesia berakhir. 

"Sampai dengan penetapan pilpres 2014, Saya ingin menegaskan, TNI sama sekali tidak menginkan adanya kelompok-kelompok tertentu yang menggangu stabilitas nasional dan merusak tatanan masyarakat," ujar Moeldoko. 

Moeldoko melanjutkan, TNI tidak akan ragu-ragu menindak setiap upaya kelompok tertentu yang berpotensi menganggu stabilitas keamanan.  "Apabila gangguan itu terjadi, TNI akan bertindak dengan tegas dalam menyelamatkan bangsa dan negara," kata dia.

Apel berjalan tak lebih dari 15 menit. Usai Panglima TNI menyampaikan pidatonya, para pasukan bergantian menyanyikan yel-yel mereka dan membubarkan diri dengan tertib.

Redaktur : Fernan Rahadi
Reporter : c54
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar