TNI Akan Terjunkan Pasukan Khusus, Jika..
Panglima TNI Jenderal Moeldoko ketika melakukan sidak ke markas Kopassus, Rabu (16/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pasukan khusus TNI akan diterjunkan manakala situasi keamanan menjelang penetapan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 berlangsung tak kondusif.
"Pasukan Kostrad, Kopassus, Marinir dan Paskhas merupakan prajurit andalan. Pasukan cadangan ini dibawah kendali Panglima TNI. Saya tak ingin kalian diturunkan. Kalau diturunkan berarti situasi kritis. Saya hanya menginginkan kalian melakukan apel siaga saja dan siaga bila situasi tak kondusif. Pasukan dalam posisi tertinggi," kata Panglima TNI dalam amanatnya pada Apel Siaga Pengamanan Pilpres 2014 di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa pagi.
Menurut dia, apel siaga dilaksanakan dalam menjaga situasi keamanan yang sudah tercipta dengan baik menjelang penetapan Pilpres 2014. "Saya tegaskan, TNI sama sekali tak menginginkan adanya kelompok-kelompok tertentu yang menganggu stabilitas keamanan nasional dan struktur sosial yang sudah terbangun dengan baik," ucap Moeldoko.
Ia mengatakan, ada perbedaan membangun struktur sosial dengan membangun infrastruktur. Infrastruktur mudah untuk dibangun kembali, namun membangun struktur sosial yang telah dirusak sangat sulit untuk dibangun kembali.
"Apabila gangguan itu terjadi, TNI bertekad akan bertindak dengan tegas untuk selamatkan masyarakat, bangsa dan negara. Kebijakan panglima sangat jelas dalam menjalankan tugas, yakni netral, tegas dan profesional. Itu standar yang kita miliki, oleh karena itu prajurit harus mempedomaninya," ujar Panglima TNI.
Moeldoko mengatakan, untuk pengamanan pengumuman oleh KPU, TNI telah menyiapkan 35 ribu pasukan untuk mem-backup kinerja aparat kepolisian. Dari jumlah tersebut, hanya 23 ribu pasukan yang akan bertugas aktif untuk pengamanan.
"Sisanya, mereka akan berada disiagakan jika sewaktu-waktu diperlukan. Panglima TNI juga punya cadangan terpusat PPRC dari Divisi II seluruh satuan baik darat, laut dan udara," ujarnya.
Siaga I yang diberlakukan oleh TNI ini untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pada Selasa (22/7) ini tidak ada apa-apa dan situasi aman karena TNI siaga tinggi. "Mari kita nikmati Hari Raya Idul Fitri dengan baik. Jangan setengah-setengah dan ragu-ragu menjalankan Hari Raya. TNI-Polri akan menjaganya," katanya.
Ia menambahkan, siaga I yang diberlakukan terus dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. Siaga seperti karet, bila situasi intensitasnya meningkat, maka siaganya akan ditingkatkan, namun bila landai dan kondusif, maka siaga akan diturunkan menjaga siaga II dan siaga III.