REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM) Ari Dwipayana berpendapat momentum penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan momentum kemenangan rakyat Indonesia.
Pasalnya, kata dia, dalam momentum pilpres kali ini, rakyat membuktikan beberapa hal. Di antaranya, tidak selalu kampanye hitam bisa efektif mengalahkan akal sehat. Karena, rakyat ternyata punya rasionalitas sendiri.
Kemudian, lanjut dia, tidak selalu politik uang mengalahkan politik gagasan dan idealisme. Selain itu, tidak selalu model transaksional mengalahkan model perpolitikan dengan voluntarisme. Terakhir, tidak selalu politik ditandai dengan apatisme. "Pilpres membuktikan kehadiran keterlibatan dan partisipasi rakyat justru penuh gelora. Kemenangan rakyat ini seharusnya tidak berhenti di momen pilpres," kata Ari dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (22/7).
Menurutnya, presiden terpilih harus dikawal dalam menepati janji-janjinya dalam kampanye. Dukungan maupun kritik atas presiden terpilih, kata Ari, akan membuat esensi demokrasi sebagai popular control atas urusan publik akan benar-benar bisa bekerja.