Home >> >>
Akademisi: Presiden Terpilih Harus Dikawal Tepati Janji
Selasa , 22 Jul 2014, 13:08 WIB
ap
Prabowo Subianto (kiri) dan Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gajah Mada (UGM) Ari Dwipayana berpendapat momentum penetapan presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan momentum kemenangan rakyat Indonesia. 

Pasalnya, kata dia, dalam momentum pilpres kali ini, rakyat membuktikan beberapa hal. Di antaranya, tidak selalu kampanye hitam bisa efektif  mengalahkan akal sehat. Karena, rakyat ternyata punya rasionalitas sendiri. 

Kemudian, lanjut dia, tidak selalu politik uang mengalahkan politik gagasan dan idealisme. Selain itu, tidak selalu model transaksional mengalahkan model perpolitikan dengan voluntarisme. Terakhir, tidak selalu politik ditandai dengan apatisme. "Pilpres membuktikan kehadiran keterlibatan dan partisipasi rakyat justru penuh gelora. Kemenangan rakyat ini seharusnya tidak berhenti di momen pilpres," kata Ari dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (22/7).

Menurutnya, presiden terpilih harus dikawal dalam menepati janji-janjinya dalam kampanye. Dukungan maupun kritik atas presiden terpilih, kata Ari, akan membuat esensi demokrasi sebagai popular control atas urusan publik akan benar-benar bisa bekerja. 

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar