Home >> >>
PKB akan Evaluasi Kekalahan Jokowi-JK
Selasa , 22 Jul 2014, 14:09 WIB
antara
Joko Widodo (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengevaluasi kekalahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat penyelenggaraan pilpres di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku pada 9 Juli 2014.

"SBT merupakan salah satu kantong yang ditargetkan mendukung kemenangan Jokowi-JK di Maluku. Namun, ternyata kalah sehingga perlu dievaluasi penyebabnya," kata Sekretaris DPW PKB Maluku, Asmin Matdoan, di Ambon, Selasa (22/7).

Berdasarkan rekapitulasi perhitungan suara di KPU SBT, tercatat Jokowi-JK hanya meraih 27.943 suara. Sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 46.986 suara.

"Evaluasi itu kewenangan DPP PKB, makanya telah diminta laporan tertulis secara berjenjang dari DPC PKB SBT guna diteruskan ke pusat," ujarnya.

Asmin mengemukakan, saat tahapan pilpres memang diinstruksikan agar kader, termasuk caleg agar berusaha memenangkan pasangan nomor urut dua.

"Sekiranya pasangan Jokowi-JK di satu daerah, maka kader mau pun caleg PKB dievaluasi dan sanksinya itu merupakan kewenangan DPP," kata Asmin.

Mantan Ketua DPD KNPI Maluku itu mengakui, PKB di SBT saat pileg pada 9 April 2014 berhasil mengantarkan dua kursi di DPRD setempat. Serta masing-masing satu di DPRD Maluku mau pun DPR.

Menurut dia, PKB bersama PDIP, Nasdem, Hanura dan PKPI telah bekerja keras. Sehingga berhasil memenangkan Jokowi-JK di Maluku.

KPU Maluku saat rapat pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara hasil pilpres menetapkan, Jokowi-JK meraih 443.040 suara atau 50,52 persen. Unggul atas Prabowo-Hatta yang memperoleh 433.981 suara atau 49,48 persen.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar