Home >> >>
Partisipasi Publik Tinggi Dinilai Memenangkan Jokowi-JK
Selasa , 22 Jul 2014, 16:44 WIB
Antara
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengajar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo, berpendapat kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam pemilihan presiden kali ini adalah kemenangan partisipasi politik rakyat. Jokowi-JK menang dengan dengan dukungan relawan mulai dari kampanye, penggalangan dana, produksi atribut, dan berbagai produk kreatif lainnya, sampai pada pemantauan suara mulai dari TPS sampai ke KPU pusat.

Menurutnya, tak berlebihan jika kemenangan Jokowi-JK adalah momentum untuk partisipasi rakyat dalam urusan politik yang ditabukan dan dibuat banal atau bahkan menjijikkan sejak orde baru. "Jokowi-JK harus mampu mengembangkan partisipasi rakyat tidak dalam bentuk dukungan politik semata namun dikapitalisasi dalam program-program untuk menyejahterakan rakyat," kata Kunto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (22/7).

Kunto mengatakan faktor hanya ada dua pasangan yang bisa dibandingkan secara langsung juga membuat gairah partisipasi rakyat untuk membicarakan dan berdebat soal capres idamannya mencapai skala yang tak terbayangkan bisa terjadi di Indonesia, bahkan jika dilihat dari sebelum pemilu legislatif. Dari sudut pandang komunikasi politik, lanjut dia, apa yang dicapai bangsa Indonesia dalam pemilihan presiden kali ini merupakan sebuah kemajuan dalam proses demokrasi deliberatif, keputusan politik di tangan rakyat melalui perbincangan dan perdebatan rasional.

Namun, ujar Kunto, temuan di sosial media mengungkapkan bahwa kebanyakan pilihan individu terhadap pasangan tertentu berbasiskan argumen karena menolak pasangan lain. Pemilih Prabowo beralasan karena Jokowi dan orang-orang di belakangnya begini-begitu, demikian pula sebaliknya. Hal ini harus menjadi catatan perbaikan untuk pilpres ke depan, demi perbaikan kualitas demokrasi deliberatif di Indonesia.

Kunto menjelaskan pesta demokrasi telah berakhir, menyisakan piring-piring kotor konflik dan pemisahan sosial karena basis pemilih yang harus dicuci bersih untuk melanjutkan kehidupan Republik ini menuju tujuannya. Menurutnya, persatuan bangsa menjadi titik krusial setelah pesta yang riuh rendah ini. Dengan terpilihnya Jokowi-JK, kata Kunto, mereka harus mampu untuk merangkul yang telah terpisah dan terkoyak selama pesta berlangsung. "Dengan sikapnya untuk tidak merayakan secara berlebihan dan tidak lagi membawa atribut apapun yang dapat dipersepsi sebagai bentuk pemisahan sosial adalah langkah awal yang baik dari sebuah kepemimpinan nasional yang baru lahir," kata Kunto.

Redaktur : Muhammad Fakhruddin
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar