Polisi menjaga gerbang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Selasa (22/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno menerima laporan massa pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) membatalkan aksi saat pengumuman rekapitulasi nasional pilpres 2014.
"Massa nomor urut dua belum ada info, namun ada pembatalan kegiatan," kata Dwi di Jakarta, Selasa (22/7).
Dwi mengatakan, massa simpatisan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terlihat mulai berkumpul di Taman Suropati dan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta Pusat.
Namun jenderal polisi bintang dua itu menyatakan situasi dan kondisi keamanan di wilayah hukum Jakarta tetap terkendali.
Dwi menuturkan, kepolisian tidak melarang massa pendukung pasangan capres-cawapres turun ke jalan. Namun harus menjaga ketertiban dan keamanan.
Dwi mengemukakan petugas kepolisian akan membubarkan massa yang melakukan aksi melewati batas waktu. Bahkan, bertindak tegas terhadap pendukung yang anarkis.
Dwi pun mengimbau massa pendukung agar tidak melakukan aksi di jalanan guna mencegah potensi gangguan keamanan masyarakat.
Selain itu, kelompok pendukung capres-cawapres juga tidak diperbolehkan menyampaikan pendapat di muka umum di sekitaran gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Polda Metro Jaya mengerahkan 3.165 personil guna mengamankan tahapan pengumuman rekapitulasi suara nasional pilpres yang berlangsung pada Selasa sore.