REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tokoh masyarakat Tionghoa Bekasi Ronny Hermawan yakin presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengimplementasikan azas pluralisme dalam kepemimpinannya.
"Keragaman negara kepulauan Indonesia konsekuensinya adalah Pluralisme. Kami ingin janji kampanye tersebut di ingat sebagai sebuah kontrak harapan," katanya di Bekasi, Rabu, mengomentari kemenangan pasangan nomor urut 2 itu dalam Pilpres 9 Juli 2014.
Dikatakan Ronny, Jokowi dalam setiap kampanyenya selalu mengedepankan pluralisme sebagai azas kerukunan untuk saling menghormati satu dengan yang lain di tengah perbedaan keyakinan dan pandangan.
"Saya yakin beliau (Jokowi-JK) akan merealisasikan janjinya karena melihat fenomena kepercayaan publik kepadanya," katanya.
Ukurannya, kata dia, adalah suara yang diberikan rakyat saat proses pengumpulan suara 9 Juli 2014 yang lalu.
Ronny yang juga pengurus Yayasan Pancaran Tridharma Bekasi itu mengharapkan seluruh kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah berjalan baik tetap dilanjutkan.
"Presiden Yudhoyono sudah membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai ujung tombak pencegahan dan pemberantasan korupsi. Saya pikir itu sangat baik, perkuat kewenangan KPK, tambah personelnya," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga memuji sistem demokrasi dan otonomi daerah yang sejauh ini telah berjalan dengan sangat baik.
"Teruskan demokrasi dan otonomi daerah ini, jangan sampai mundur. Zaman Presiden Yudhoyono semua bisa demonstrasi asal tertib dan tidak merusak. Tidak ada yang dikerangkeng," katanya.