Home >> >>
Usai Pilpres, Lampung Diharapkan Kondusif
Rabu , 23 Jul 2014, 23:37 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Pilpres 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung, Mawardi AS mengatakan, warga Lampung harus tetap kondusif, seusai penetapan hasil pemilihan presiden oleh KPU pusat yang dimenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Untuk semua pendukung yang ada di Lampung harus tetap menjaga perdamaian, jangan sampai tepecah belah," kata dia saat dihubungi, di Bandarlampung, Rabu.

Dia mengatakan, masyarakat di provinsi ini pasti sudah dewasa dalam bersikap, terlebih jika salah satu calon presiden (capres) yang didukungnya mengalami kekalahan.

Sikap ikhlas, diungkapkannya penting dalam hal seperti ini, sebab itu menjauhkan dari segala bentuk yang bisa membawa pada keributan.

"Yang perolehan suaranya kalah harus bisa berbesar hati, menerima segala keputusan KPU," katanya.

Capres yang kalah menurutnya harus menerima dan bisa membawa pendukungnya untuk berbesar hati, jangan sampai memicu hal yang tidak diinginkan.

"Capres yang kalah harus bisa menghormati keputusan KPU," kata dia.

Untuk aparat kepolisian dan TNI, harus bisa menjaga stabilitas keamanan negara hingga sampai putusan Mahkamah Konstitusi.

"Saat ini Lampung sudah cukup kondusif, tetapi Polri dan TNI harus terus menjaga kondisi ini. Terkhusus untuk negara ini, jangan sampai ada keributan," ucapnya.

Menjelang Idul Fitri 1435 H, masyarakat harus bisa menjaga emosi.

Berdasarkan hasil real count KPU pusat pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh suara 46,85 persen, sedangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla memperoleh suara 53,15 persen.

Redaktur : Julkifli Marbun
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar