Home >> >>
Jokowi Sempat Pesimistis Bisa Unggul di Jatim
Kamis , 24 Jul 2014, 01:00 WIB
Antara
Presiden terpilih Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah relawan menghadiri syukuran kemenangan Jokowi-Jk di Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (23/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat pesimistis bisa unggul suara di Jawa Timur dalam Pemilu Presiden 9 Juli lalu.

"Alhamdulillah di Jawa Timur kita bisa menangkan. Kerja keras Partai Kebangkitan Bangsa, Muslimat NU yang dipimpin Ibu Khofifah, Fatayat, partai pendukung, dan relawan menunjukkan hasil. Awal-awalnya kita pesimis," kata Jokowi saat memberi sambutan dalam acara Tasyakuran Harlah Ke-16 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (23/7).

Dalam kesempatan itu Jokowi mengucapkan terima kasih kepada PKB, karena selain bersungguh-sungguh dalam mendukung pasangan Jokowi-JK, juga membuatnya mengenal lebih banyak pesantren dan NU. "Saya kagum dengan dukungan pesantren, kiai, santri kepada PKB, sangat kelihatan sekali," katanya.

Jokowi lantas menceritakan pengalamannya selama keliling menemui pesantren-pesantren. Ia sempat tak percaya bahwa kiai dan santri tetap menunggu kehadirannya walau waktu sudah dini hari, bahkan menjelang subuh.

"Ternyata mereka tetap menunggu. Saya bertanya-tanya siapa sebenarnya yang ditunggu? Wong saya cuma orang desa. Tapi setelah saya pikir-pikir, inilah kekuatan PKB," kata Jokowi.

Jokowi pun mendoakan agar ke depan PKB, partai yang dilahirkan ormas NU, bisa semakin besar. "Tapi jangan melebihi PDIP. Saya harus ngomong gini karena di sini ada wakil sekjen saya," kata Jokowi bercanda yang disambut gelak tawa hadirin yang hadir dalam acara itu.

Selain dihadiri pengurus dan kader PKB, tampak hadir juga dalam acara tasyakuran itu Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah, Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Setya Novanto, dan Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR Tjatur Sapto Edy. Hadir juga Sekjen PBNU Marsudi Syuhud.

Redaktur : Yudha Manggala P Putra
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar