Tim advokasi merah putih untuk perjuangan keadilan melaporkan indikasi kecurangan yang terjadi dalam proses pemilu presiden (pilpres) di Kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta, Kamis (24/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan relawan Prabowo-Hatta berunjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Penyelamat Pemilu itu meminta MK independen dan transparan dalam mengusut sengketa hasil pilpres 2014.
"Kami menolak segala bentuk intervensi di MK," kata koordinator aksi, Andre Rosiade di depan gedung MK, Jumat (25/7).
Dia juga meminta MK untuk bersikap netral. Segala bentuk kecurangan dan pelanggaran yang terindikasi harus ditangani serius dan dituntaskan.
Sebab, mereka mengklaim akibat adanya indikasi kecurangan itu, pasangan Prabowo-Hatta dirugikan.
"Kami berharap MK menggunakan hati nuraninya dan tidak takut terhadap intimidasi dari pihak mana pun yang ingin menghancurkan kehidupan demokrasi Indonesia," katanya.
Hari ini, Prabowo-Hatta bersama tim Koalisi Merah Putih dijadwalkan akan mendatangi MK untuk mengajukan gugatan hasil rekapitulasi pilpres. Mereka mengklaim mempunyai bukti yang kuat terkait kecurangan yang terjadi dan berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara.