Massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berunjuk rasa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (25/7).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pendukung pasangan Prabowo-Hatta mulai membanjiri halaman gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat sore (25/7).
Mengatasnamakan berbagai kelompok relawan, mereka bersiap menunggu kedatangan Prabowo dan Hatta Rajasa dijadwalkan datang langsung untuk mendaftarkan gugatan sengketa pilpres ke MK.
Menjelang sore, para pengunjuk rasa yang mayoritas berbaju putih tersebut terus berdatangan. Bergiliran, mereka menggelar orasi politik dari atas mobil komando.
Hadir di antara mereka para pendukung Prabowo-Hatta dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Koordinator KSPI Nurdin Muhidin menyatakan, KSPI mendukung langkah hukum yang akan ditempuh Prabowo-Hatta ke MK.
Nurdin berpendapat, pemilihan presiden berjalan cacat hukum karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak menjalankan pilpres sesuai prosedur.
"Kami meminta MK untuk melihat fakta-fakta dan bukti-bukti terjadinya kecurangan yang masif dan terstruktur di beberapa daerah," ujar Nurdin.
Nurdin menerangkan, KSPI akan terus mendukung Prabowo karena Prabowo dianggap memiliki komitmen untuk memajukan buruh.
"Prabowo telah menandatangani sepuluh tuntutan rakyat, termasuk soal upah layak, sistem jaminan pensiun dan sistem jaminan kesehatan," kata dia.
Dijelaskan Nurdin, dalam rangka mendukung aksi Prabowo-Hatta ke MK, KSPI mengutus 300 anggotanya dari kawasan Jabodetabek.