REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menilai upaya pembentukan pansus pilpres oleh Koalisi Merah Putih tak akan efektif jika bertujuan untuk membalikkan keadaan dan memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Pansus pilpres tidak akan efektif kalau dipaksakan. Karena berdasarkan survei yang kami lakukan, jika pilpres dilakukan saat ini, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tetap unggul," ujar peneliti LSI Ade Mulyana di Jakarta, Kamis (7/8).
Menurutnya, hasil temuan dan analisis LSI yang dilakukan pada 4-6 Agustus 2014 dan melibatkan 1.200 responden, prosentase dukungan terhadap Jokowi-JK ditengarai meningkat jika pilpres dilakukan kembali saat ini.
Menurut Ade, berdasarkan survei LSI yang dilakukan dengan metode quickpoll melalui smartphone dengan tingkat margin of error 2,9 persen itu, jika pilpres dilakukan hari ini, maka perolehan suara Jokowi-JK sebesar 57,06 persen.
Sedangkan Prabowo-Hatta 30,39 persen dengan tingkat responden yang tidak tahu atau tidak menjawab 12,55 persen.
Bahkan, kata dia, jika responden yang tidak tahu atau tidak menjawab tersebut dibagi secara proporsional kepada dua pasangan capres, maka perolehan dukungan bagi Jokowi-JK tetap dominan. Yakni 65,25 persen, sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta 34,75 persen.