Home >> >>
Polda Riau Siagakan Personel Jelang Putusan MK
Senin , 11 Aug 2014, 14:03 WIB
ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva memberikan keterangan terkait perusakan ruang sidang MK di Gedung MK Jakarta, Jumat (15/11). Hamdan menilai insiden perusakan ruang sidang MK oleh pendukung salahsatu calon Gubernur terkait sengketa Pemilukada M

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Provinsi Riau menyiagakan sejumlah personel di tiap resor pada kabupaten/kota jelang pengumuman putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan hasil Pemilihan Umum Presiden oleh pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan dalam waktu lebih sepekan jelang putusan MK pada 22 Agustus nanti," kata Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (11/8).

Ia mengatakan, pengamanan dilakukan di sejumlah titik rawan yang dimungkinkan terjadi gejolak masa, seperti di Kantor Komisi Pemilihan Umum dan Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) pada tiap kabupaten/kota.

Kapolda mengatakan, pihaknya juga telah memanggil seluruh Kepala Polisi Resor tiap kabupaten/kota terkait pengamanan sejumlah lokasi rawan tersebut.

"Kami meminta agar tiap polres tetap melakukan pengamanan di setiap wilayah rawan," katanya.

Kapolda menambahkan, semuanya itu dilakukan untuk menjaga atau mempertahankan situasi kondusif. Sejauh ini langkah-langkah antisipasi, kata dia, juga telah dilakukan mulai dari langkah prematif dan preventif.

"Untuk langkah premetif, Polda terus menjalin komunikasi kepada kedua belah pihak, baik dari tim nomor urut 1, maupun nomor urut 2 (Joko Widodo-Jusuf Kalla)," katanya.

Sementara langkah preventif, lanjut dia, Polda masih menempatkan sejumlah personil di lokasi yang memiliki keterkaitan dengan Pilpres, seperti Kantor KPU, Bawaslu dan sebagainya, hingga nanti dilihat eskalasi perkembangan selanjutnya.

"Kami juga mengimbau agar masyarakat jangan mudah terpancing dengan informasi yang dapat memicu terjadinya perselisihan dan bentrok," kata dia.

Redaktur : M Akbar
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar