Bentrokan massa di Gerbang Tol Pastur Bandung dengan aparat keamanan pada kegiatan simulasi penyekatan massa menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sengketa Pilpres 2014, yang digelar Polrestabes Bandung, Senin (18/8). (Republika/Edi Yusuf)
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) memastikan menerjunkan 4.894 personel yang bersiaga menjelang pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 yang akan diumumkan Kamis (21/8) besok.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, pagi hari ini Kepala Polda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono bersama dengan Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Setija junianta, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menjalani rapat koordinasi (rakor) pengamanan menjelang putusan hasil pilpres oleh MK.
“Dari rapat koordinasi itu, diputuskan bahwa kami mulai Selasa (19/8) besok menyiagakan 3.094 personel untuk mengamankan lokasi-lokasi yang dianggap rawan di Kota Surabaya,” ujarnya kepada Republika, Senin (18/8).
Adapun titik-titik yang dirasa rawan mulai dari kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim, Kantor KPU Kota Surabaya, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jatim. Selain itu, pihaknya juga melakukan pengamanan kontingensi, yaitu di titik-titik seperti Bundaran Waru, Kawasan C Rungkut, Jembatan Karangpilang, Menganti, Romokalisari, Simpangan Tanjung Perak, Bangkalan-Suramadu, kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat 1 Jatim, kantor DPRD Surabaya, Kantor Gubernur Jatim, Taman Bungkul, hingga Tugu pahlawan. Pengamanan juga dilakukan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan dan publik.
Selain itu, pihaknya menyiagakan tujuh SSK samapta Bhayangkara (Sabhara) dan 11 SSK Brigade mobil (Brimob) atau 1.800 personel untuk memberikan pengamanan di 10 zona. Pengamanan di 10 zona dilakukan mulai dari Kota Surabaya, Madura, Pasuruan, Probolinggo, Kediri, Malang, Tulungagung, Madiun, Lamongan hingga Bojonegoro.
“Secara keseluruhan ada 4.894 personel yang bersiaga di Jatim. Banyaknya personel itu bukan dimaksudkan membuat masyarakat tegang melainkan itu bukti kalau kami siap mengamankan dan memberikan perlindungan kepada masyarakat jika terjadi sesuatu,” katanya.