Caleg Rentan Stres Setelah Pemilu
Senin , 27 Jan 2014, 22:05 WIB
Tahta Aidilla/ Republika
Maskot Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Caleg dianggap rentan mengalami stres atau depresi setelah pemilu. 

"Apabila tidak memiliki kesiapan mental yang baik, caleg yang kalah rentan mengalami stres atau depresi berat yang dapat berujung pada gangguan mental," kata Rektor UIN Yogyakarta Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Senin (27/1).

Menurut dia, hal itu dapat terjadi pada caleg yang telanjur menghabiskan harta dan sumber daya yang besar tetapi tidak keluar sebagai pemenang.

"Fenomena semacam itu yang diprediksi dapat terjadi pascapemilu 2014," kata Edy yang juga Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).

Dalam waktu dekat, lanjutnya, rakyat Indonesia akan menjadi saksi dan terlibat dalam pesta demokrasi pada April 2014. Pemilu sebagai mekanisme politik dalam negara demokrasi juga memberikan dampak sosial yang signifikan di masyarakat. Antara lain, fenomena persaingan di antara para caleg untuk memperebutkan kursi anggota legislatif.

"Berkaitan dengan hal itu, psikolog sebagai kalangan profesional memiliki peran penting dalam meredam dampak sosial pascapemilu tersebut. Terutama kasus caleg yang mengalami gangguan mental akibat kalah pascapemilu," katanya.

Menurut dia, peran psikolog juga semakin dibutuhkan dalam menangani masalah bangsa. Antara lain, penanganan bencana untuk memberikan terapi "trauma healing.

"Psikolog diharapkan juga jeli melihat realita sosial di mana saat ini gangguan kesehatan mental menjadi masalah yang sering terjadi di masyarakat. Hal itu dapat disebabkan oleh semakin banyak dan kompleksnya masalah yang dihadapi masyarakat," katanya.

Redaktur : Mansyur Faqih
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar