REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Figur Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dinilai masih memiliki nilai jual pada pemilu 2014. Karenanya, tak heran jika kemudian parpol Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berencana memanfaatkan simbol mantan presiden itu untuk kegiatan politik tahun ini.
Meski sosok Gus Dur dianggap masih dapat digunakan buat menarik hati para pemilih dari kalangan Muslim, namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan tidak akan mengambil langkah serupa dengan PPP.
"Kami sudah jelas. Sebagai partai kader, PKS konsisten untuk tidak mengandalkan figur-figur tertentu saja dalam berpolitik," ujar Kepala Bidang Humas PKS, Mardani Ali Sera, kepada ROL.
Ia menuturkan, PKS menjunjung Gus Dur sebagai figur bangsa yang ketokohannya sudah diakui oleh masyarakat. Tidak hanya di kalangan umat Islam, melainkan juga kelompok minoritas.
Namun, ia menegaskan, PKS tidak akan menarik simbol Gus Dur untuk kepentingan politik. Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali mengutarakan niat untuk menggunakan foto Gus Dur sebagai atribut kampanye partainya pada pemilu tahun ini.
Menteri Agama itu bahkan mengklaim, keluarga Gus Dur juga memberikan dukungan politiknya kepada parpol berlambang Kabah.