Artis Seksi Jadi Caleg Instan, Parpol Bodohi Rakyat
Rabu , 05 Feb 2014, 12:46 WIB
Wikipedia
Arbi Sanit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan tidak jadi soal jika ada parpol yang ingin mengusung seorang artis untuk duduk di parlemen.

Hanya, ia menyayangkan cara-cara instant yang dilakukan sejumlah parpol dalam merekrut para artis untuk dijadikan caleg pada pemilu tahun ini.
“Setiap yang maju menjadi calon anggota parlemen harusnya menjalani proses pengaderan dan uji kompetensi di parpol pengusungnya terlebih dahulu. Itu pun prosesnya tidak sebentar,” ujarnya saat berbincang dengan Republika Online (ROL).

Tingkat kekritisan sebagian besar masyarakat Indonesia, menurut dia, saat ini masih rendah. Kondisi tersebut yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah parpol untuk membodohi rakyat. Salah satunya adalah dengan mengusung artis-artis seksi untuk mendulang suara, tanpa menguji kapasitas yang mereka miliki.

Ia menambahkan, tidak masalah bila ada artis yang ingin berkecimpung di dunia politik. Namun, dengan catatan, mereka betul-betul sudah mengikuti proses pengaderan politik di parpol pengusungnya dengan benar.

“Jangan baru sepekan atau sebulan direkrut parpol, lalu langsung ditunjuk jadi caleg. Kalau orang-orang seperti mereka itu yang terpilih dan duduk di DPR, maka negara ini bakal hancur,” katanya.” kata Arbi.

Dari pantauan ROL, terdapat sejumlah nama artis seksi menghiasi daftar caleg tetap (DCT) DPR RI Pemilu 2014. Salah satunya adalah mantan istri raja dangdut Rhoma Irama, Angel Lelga yang diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V.

Selain itu, ada lagi nama penyanyi dangdut seksi Camellia Panduwinata Lubis alias ‘Camel Petir’ dan model panas majalah dewasa Destiya Purna Panca ‘Destiara Talita’. Masing-masing perempuan ini diusung oleh Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) untuk dapil DKI Jakarta II dan Jawa Barat VIII.

Redaktur : Joko Sadewo
Reporter : Ahmad Islamy Jamil
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar